Mie Tiaw Melayu Khas Pontianak, Lezatnya Menggoyang Lidah

Mie Tiaw Melayu menjadi salah satu kuliner yang wajib dicoba saat berkunjung ke Pontianak.

Husna Rahmayunita
Minggu, 08 November 2020 | 10:34 WIB
Mie Tiaw Melayu Khas Pontianak, Lezatnya Menggoyang Lidah
Mie Tiaw Melayu khas Pontianak. (Suara.com/Eko Susanto)

SuaraKalbar.id - Penyuka olahan mi? Saatnya mencicipi sensasi Mie Tiaw Melayu Pontianak yang lezatnya menggoyang lidah.

Mie Tiaw Melayu menjadi salah satu kuliner yang wajib dicoba saat berkunjung ke Pontianak, Kalimantan Barat.

SuaraKalbar.id kali ini mengajak Anda melongok kedai Mie Tiaw Melayu yang berlokasi di Jalan Pattimura, Pontianak Selatan.

Dari namanya, sudah bisa dipastikan kalau makanan satu ini dijamin halal karena menurut tukang gorengnya usaha kuliner ini adalah masakan orang muslim Melayu.

Baca Juga:Waspada! Dinkes Pontianak Catat 21 Orang Meninggal Akibat Covid-19

Dia adalah Khairul Ali atau yang kerap disapa Bang Yul, pemilik kedai Mie Tiaw Melayu Pontianak.

Mie Tiaw Melayu Bang Yul sudah punya nama di Bumi Khatulistiwa. Berbagai varian mie tiaw yang disajikan sukses 'menyihir' pecinta kuliner lokal maupun mancanegara,

Kiprah Bang Yul berbisnis kuliner sudah tak diragukan lagi. Jika mendengar nama Bang Yul mengingatkan kita dengan aksi-aksi beliau yang menginspirasi anak muda pelaku usaha di Bumi Khatulistiwa.

Mie Tiaw Melayu khas Pontianak. (Suara.com/Eko Susanto)
Mie Tiaw Melayu khas Pontianak. (Suara.com/Eko Susanto)

Lalu bagaimana cerita Bang Yul merintis usaha ini?

Bang Yul menceritakan pengalamannya hingga kini bisa sukses berbisnis di dunia kuliner.

Baca Juga:Pontianak Zona Merah Corona, Sutarmidji Minta Tempat Keramaian Ditutup

Awalnya ia membuka usaha di bidang transportasi yakni menjadi agen travel. Namun karena persaingan makin ketat, usaha itu makin hari kian menurun.

Bang Yul pun tak ingin berhenti begitu saja, Ide-ide kreatif selalu dia tuangkan hingga mengubah usaha transportasi menjadi bisnis kuliner. Bahkan trik mengatur strategi marketing penjualannya ia lakukan demi mengenalkan usahanya kepada masyarakat.

"Usaha ini sejak 5 tahun yang lalu, sebelum membuka usaha kuliner ini kita ada beberapa usaha bergerak dibidang travel, begitu pesatnya agen travel nasional itu sehingga penghasilan travel kita menurun. Saya mencari akal bagaimana penghasilna kite tetap ada,m akanya kita bukalah usaha kuliner ini dengan nama Mie Tiaw Melayu," ujarnya kepada Suarakalbar.id, Sabtu (7/11/2020) dengan khas logat kental melayu Pontianak.

Nama Mie Tiaw Melayu ini juga mempunyai sejarah tersendiri. Kwetiau yang digoreng merupakan masakan yang identik dengan warga Tionghoa. Tak semua orang dapat mencicipinya terutama warga mayoritas muslim di Pontianak.

Mie Tiaw Melayu khas Pontianak. (Suara.com/Eko Susanto)
Mie Tiaw Melayu khas Pontianak. (Suara.com/Eko Susanto)

Kesempatan ini kemudian dijadikan peluang olej Bang Yul untuk merintis usaha kuliner nya tersebut. Ia mengundang warga muslim agar bisa mencicipi mie tiaw ini dengan bersertifkasi halal.

Sebagai seorang muslim, Bang Yul sejak awal menjalankan usahanya selalu memperhatikan status kehalalan sebuah produk makanan

"Kwe Tiaw ini identik dengan masyatakat Tionghoa. Kalangan muslim taat yang peduli dengan makanan halalnya mereka tidak berani makan. Dari sinilah saya tangkap peluang untuk mengakomodir keinginan mereka, sehingga saya buatlah namanya dari Kwe Tiaw menjadi Mie Tiaw Melayu, jadi identik dengan muslim,"ceritanya.

Ia juga tetap menjaga kualitas dan sumber bahan baku dan bahan yang menjadi bumbu digunakan dalam proses produksinya. Semua produk mie tiaw melayu ini menggunakan bahan-bahan pabrik yang mencantumkan sertifikasi halal pada produk utamanya.

Sajian Mantap Mie Tiaw Melayu

Kedai Mie Tiaw Melayu milik Bang Yul menyediakan varian menu untuk pengunjung. Salah satu menu favorit yakni Mie Tiaw goreng yang terbagi menjadi empat varian rasa yakni Mie Tiaw polos, Mie Tiaw Telor, Mie Tiaw Lengkap (Sayur, telor, dan Mie Tiaw Khas Melayu. Harganya pun bervariasi, mulai dari Rp15 ribu hingga Rp25 ribu.

"Kita menggunakan bahan-bahan yang dari salah satu pabrik di Pontianak ini yang mencantumkan logo halal di bungkusanya, sehingga itulah yang kita pakai," terangnya.

Sebelum pandemi Covid-19 menyerang, usaha kuliner bang Yul ini kerap diserbu pengunjung. Setiap harinya Bang Yul dan beberapa karyawannya disibukkan dengan pesanan para pengunjung yang datang. Belum lagi yang memesan untuk dibawa pulang.

Mie Tiaw Melayu khas Pontianak. (Suara.com/Eko Susanto)
Mie Tiaw Melayu khas Pontianak. (Suara.com/Eko Susanto)

"Kalau peminatnya banyak, bukti nyata bahwa orang-orang yang bekunjung ke Pontianak saat sebelum adanya Covid-19 mereka berbondong-bondong dan kursi kita penuh. Itu membuktikan bahwa orang luar datang ke Pontianak mencari makanan yang khas di Pontianak, bahkan ada artis dari Jakarta pemain FTV sering juga datang," ujarnya.

Bang Yul mengungkapkan sebelum pandemi Covid-19, omsetnya bisa mencapai jutaan rupiah dalam sepekan. Namun kini menurun.

"Omset terbesar sebelum pandemi dulu pernah dalam sehari mencapai Rp7 juta. Itu ada momen-momennya, jadi beberapa hari bisa dapat Rp 6-7 juta. Tetapi kalau sekarang ini pendapatan di bawah itu, namun saya tetap selalu bersyukur,"ucapnya.

Satu tips yang menjadikan motivasi bagi bang Yul untuk terus berbisnis usaha kuliner. Dia akui bahwa dengan bersedekah segala urusan dan usaha akan dipermudah dan dilancarkan oleh tuhan, asalkan berbisnis dengan bersunguh-sungguh dan tetap bertahan meskipun penjualan adakalanya sepi dari pengunjung.

"Kuncinya itu sedekah, karena sedekah itu luar biasa keutamaanya dan terus berbuat dengan keahlian kita. Kita harus istiqomah, dengan keadaan sekarang ini kita harus mencari strategi marketing yang pas untuk berbisnis agar pelanggan enjoy," pungkasnya.

Nah bagi Anda yang ingin mencicipi sensasi rasi Mie Tiaw Melayu, kedai ini dibuka setiap hari mulai pukul 08.00-22.30 WIB.

Kontributor : Eko Susanto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini