SuaraKalbar.id - Kota Pontianak zona merah COVID-19 sejak 27 Juni 2021. Untuk itu, masyarakat diminta jangan keluar rumah jika tidak begitu penting.
Termasuk untuk beribadah, masyarakat diminta untuk mengoptimalkannya di rumah. Bukan berarti melarang beribadah di luar.
"Zona merah, pelaksanaan ibadah dioptimalkan di rumah. Bukan tidak boleh di rumah ibadah ya. Tapi dioptimalkan di rumah," kata Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, dr Harisson, Rabu (30/6/2021).
Kabar buruk ini sebelumnya juga diumumkan oleh Gubernur Kalbar, Sutarmidji. Ia mengatakan, hanya dua wilayah yang zona kuning, yakni Kabupaten Ketapang dan Kayong Utara. Sementara sebelas wilayah lainnya masuk zona oranye.
Baca Juga:DPR: Gubernur Kalbar Larang Lion Air dan Citilink ke Pontianak Rugikan Konsumen
"Kabar tidak baik untuk Kota Pontianak, karena masuk zona merah. Hampir semua kabupaten kota zona oranye. Saya imbau agar Pemda lebih ketat PPKM skala mikro dan rarga jangan keluar rumah jika tak penting," pintanya.
Apalagi, kata Bang Midji, keterisian tempat tidur di rumah sakit sudah 74 persen. Maka dari itu, percepat vaksin, lakukan tracing dan testing harus segera dilaksanakan.
"Jika ada yang positif minta obat di puskesmas dan gratis. Jika ada gejala tidak enak di badan, segera ke puskesmas dan minta swab," pesannya.
Secara keseluruhan per 29 Juni 2021, terjadi penambahan 219 kasus konfirmasi Covid-19. Dari angka itu, 33 orang pasien di antaranya dirawat di rumah sakit.
Dengan demikian, total kasus konfirmasi Covid-19 di Kalbar mencapai 14.477 orang. Kasus aktif 1.104 orang (7.62%), kasus sembuh 13.102 orang (90.50%) dan kasus meninggal dunia mencapai 271 orang (1.87%).
Baca Juga:6 Rekomendasi Tempat Nongkrong Nyaman di Pontianak
Vaksinasi Massal
Kota Pontianak kini tengah menggalan vaksinasi massal. Semua warga berbondong-bondong melakukan vaksin COVID-19.
Salah satu yang vaksin adalah Murniati. Lansia 68 tahun ini menjadi peserta vaksinasi massal Covid-19 di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Ada kisah menarik darinya terkait vaksinasi ini.
Awalnya Murniati takut dan tidak mau disuntik vaksin. Namun setelah dijelaskan anaknya dan mengerti tujuan vaksin, ia bersama suami memberanikan diri untuk disuntik.
"Awalnya, saya takut. Jadi, memberanikan diri. Setelah disuntik, ternyata tidak terlalu sakit hanya sedikit kaget saja karena sudah lama tidak pernah disuntik seperti ini," ceritanya, Rabu (30/6/2021).
Vaksinasi massal Covid-19 di halaman Kantor Bupati Kubu Raya ini diketahui dari anaknya. Setelah memastikan terdaftar sebagai peserta vaksinasi massal ini, Murniati bersama suaminya Saukani Istar langsung bergegas ke lokasi.
- 1
- 2