Ironi, Sebanyak 164 Anak di Kalbar Terlibat Prostitusi Sepanjang 2020-2021, Faktornya?

"Hasil atau fee digunakan untuk bersenang-senang."

Denada S Putri
Sabtu, 22 Januari 2022 | 19:30 WIB
Ironi, Sebanyak 164 Anak di Kalbar Terlibat Prostitusi Sepanjang 2020-2021, Faktornya?
Ilustrasi prostitusi online. [insidepontianak.com]

SuaraKalbar.id - Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah Kalimantan Barat (KPPAD Kalbar) mencatat, ada 164 anak di bawah umur terlibat prostitusi online sepanjang 2020 dan 2021. Mereka adalah anak-anak usia pelajar, baik Sekolah Menengah Pertama (SMP), ataupun Sekolah Menengah Atas (SMA).

Komisioner KPPAD Kalbar, Alik R Rosyad mengatakan, dari 164 anak tersebut, tidak semuanya menjadi korban. Ada juga sebagai saksi dan pelaku.

Praktik prostitusi anak tersebut terbagi menjadi dua tipe atau golongan. Pertama, anak-anak dengan orientasi having fun atau suka-suka. Mereka biasanya berkelompok.

“Hasil atau fee digunakan untuk bersenang-senang,” katanya menyadur dari insidepontianak.com--Jaringan Suara.com, Sabtu (22/1/2022).

Baca Juga:Jelang Imlek, Pemerintah Terapkan Beberapa Aturan, Larang Festival Budaya dan Perarakan, Pakai Aplikasi PeduliLindungi

Tipe kedua, cari keuntungan atau bertujuan benar-benar mencari uang atau bisnis. Secara umum, ia menilai, ada beberapa faktor yang melatarbelakangi anak berada dalam pusaran prostitusi.

Di antaranya, faktor pendidikan dan ekonomi. Termasuk faktor lingkungan atau pergaulan. Hal tersebutlah yang memaksa para anak melakukan hal tersebut.

“Ada beberapa dari mereka berasal dari pendidikan yang rendah. Keluarga yang broken home sehingga kurang perhatian,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini