Tak Ada Parade Tatung, di Singkawang Cap Go Meh Dirayakan dengan Tolak Bala di Klenteng Masing-masing

Salah satu tokoh Tionghoa Singkawang, Bong Wui Khong mengatakan, ritual tolak bala merupakan kegiatan keagamaan yang berbau Tridharma ketika bebas dari ancaman wabah penyakit.

Bella
Selasa, 15 Februari 2022 | 21:18 WIB
Tak Ada Parade Tatung, di Singkawang Cap Go Meh Dirayakan dengan Tolak Bala di Klenteng Masing-masing
Seorang Tatung di Singkawang menggelar ritual tolak bala di Kelenteng. (Antara/Rudi)

SuaraKalbar.id - Jika pada tahun sebelum dilanda pandemi covid-19, perayaan Cap Go Meh di Kota Singkawang selalu digelar dengan sangat meriah. Terutama saat parade Tatung, dengan menggelar berbagai atraksi yang disaksikan oleh para wisatawan, baik lokal hingga mancanegara.

Namun pada momen Cap Go Meh tahun ini berbeda, Ratusan tatung di Kota Singkawang melaksanakan ritual tolak bala di Kelenteng masing-masing, hal itu untuk menghindari kerumunan, guna mencegah penyebaran COVID-19.

Salah satu tokoh Tionghoa Singkawang, Bong Wui Khong mengatakan, ritual tolak bala merupakan kegiatan keagamaan yang berbau Tridharma ketika bebas dari ancaman wabah penyakit.  

"Budaya ini hanya ada di Indonesia khususnya di Singkawang Kalimantan Barat, kalau di negara lain sulit diketemukan," katanya, melansir Antara Selasa (15/2/2022).

Baca Juga:Istri Menghilang Entah Kemana, Pria di Mempawah Lapor Polisi, Sampaikan Maaf Kepada Istri Lewat Wartawan

Dirinya sangat menyayangkan, dua tahun berturut-turut (2021-2022), parade tatung yang biasa digelar di hari ke-15 pada perayaan Imlek tidak digelar di Kota Singkawang. Hal itu dikarenakan Indonesia khususnya di Kota Singkawang masih dalam kondisi pandemi COVID-19.

Dengan begitu, kegiatan yang sifatnya arak-arakan dan cuci jalan ditiadakan, namun ritual tetap berjalan dan hanya diperbolehkan dilakukan di kelenteng masing-masing. 

"Itupun dibatasi umatnya sebesar 75 persen dari kapasitas Kelenteng," ujarnya. 

Meski begitu, dia meminta kepada umatnya untuk bisa mentaati surat edaran yang dikeluarkan Satgas COVID-19 Kota Singkawang, yang salah satunya tidak turun ke jalan melakukan ritual ataupun arak-arakan.

Untuk kebersamaan, mari kita jaga diri masing-masing agar tidak terkena virus COVID-19," pintanya. 

Baca Juga:Sanggau Waspada Bencana, Longsor dan Banjir Sebabkan 1.623 KK Terdampak

Dia juga meminta kepada tatung untuk memohon kepada Tuhan agar Indonesia khususnya Singkawang bisa terbebas dari wabah COVID-19. 

"Dengan begitu, kondisi Singkawang bisa kembali normal dan perekonomian masyarakat bisa pulih kembali," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini