SuaraKalbar.id - Perayaan Halloween di Itaewon, Korea Selatan, menjadi tragedi mengenaskan setelah dikabarkan memakan ratusan korban.
Berdasarkan informasi yang dibagikan oleh YouTubers Korea Reomit, Hansol, yang merupakan warga asli Korea Selatan namun fasih berbahasa Indonesia, menyebutkan bahwa dari pemberitaan yang ia kumpulkan kematian dari tragedi nahas tersebut, dikarenakan banyaknya orang-orang yang tertekan dan sulit bernafas, hingga akhirnya tertumpuk karena padatnya pengunjung.
“Di Korea waktu pertama kali diberitakan itu ada tulisannya mati tertekan. Jadi aku membayangkan mungkin matinya itu kayak terinjak. Kalau misalnya bolo-bolo (sapaan Hansol kepada penonton) liat di TikTok atau YouTube, banyak banget orang-orang yang benar-benar tertumpuk sehingga mereka gak bisa bernafas dan berakhir dengan pingsan,” jelas Hansol, dikutip Minggu (30/10/2022).
Selain itu, Hansol juga sempat membuat klarifikasi mengenai hoax yang beredar, yang menyebutkan bahwa banyak korban meninggal dikarenakan memakan permen yang dibagikan oleh sebuah restoran.
Baca Juga:Kenapa Berdesak-desakan di keramaian dapat Menyebabkan Kematian?
“Kalau aku pribadi dan dari berita yang ada di Korea, masih belum ada yang bilang kalau ini disebabkan oleh permen beracun, ini sedikit hoax kayaknya, ini sedikit info yang Cuma mencari perhatian followers. Tapi sejauh ini aku gak bisa bilang ini ada masuk akalnya atau ini sedikit tidak masuk akal,” tambahnya.
Dalam videonya, bahkan Hansol sempat menyebutkan awalnya dirinya akan mengambil video di daerah Itaewon pada hari ini. Tujuannya, untuk melihat lokasi kejadian secara langsung setelah tragedi tersebut.
Namun, ia mengurungkan niat. Karena mengingat lokasi tersebut merupakan tempat tragedi yang memakan banyak korban hingga dirasa kurang etis.
“Aku mau kesana sebenarnya (hari ini), ini aku udah siap-siap mau berangkat. Tapi aku ngira-ngira ‘wah kayaknya gak pantas deh’, aku ngeliat di YouTube ternyata polisi juga masih ngeblok jalan, tim darurat juga masih ngeblok jalan, kondisinya kayak di garis polisikan gitu. Nak kalo aku kesana, bisa ngerekam cuma itu tempat orang meninggal loh kemarin, banyak banget yang meninggal jadi kayak gak pantas,” ucapnya.
Unggahan Hansol mengenai tragedi Itaewon tersebut lantas viral dan menarik banyak perhatian publik. Kontennya dinilai cukup jelas membahas mengenai penyebab kejadian sebenarnya yang terjadi, dan mengenai beberapa video amatir rekaman kejadian.
Baca Juga:Dua WNI Jadi Korban Tragedi Halloween di Itaewon, Begini Kondisi Terkini
Namun sayangnya, beberapa netizen tampak menduga bahwa Hansol sengaja memanfaatkan keadaan dengan membuat konten mengenai kejadian tersebut, demi mendapatkan penonton. Salah satunya oleh akun menfess Twitter @tanyakanrl.
“Ini Cuma nanya ya, menurut kalian ini kesempatan banget gak sih? Biar banyak yang nonton? Atau gimana?,” cuit akun @tanyakanrl sambil mengunggah tangkapan layar mengenai konten yang diunggah oleh Hansol.
Tak disangka, cuitan tersebut ternyata membuat banyak netizen Indonesia tampak memanas hingga menyebabkan nama Hansol menjadi trending topik, karena menilai telah berprasangka buruk kepada YouTubers tersebut.
Padahal sang YouTubers berniat memberitakan informasi yang sebenarnya, agar warga Indonesia dapat update dan tak termakan hoax mengenai kejadian tersebut dari sudut pemberitaan di Korea Selatan.
“Anjir dibilang ngambil kesempatan wkwkwkwk padahal mas Hansol yang diburu netizen diminta ngejelasin soal masalah yang lagi happening di Korea, gak cuma kejadian ini doang padahal mas Hansol gercep. aneh dah lu pada gua kata mah mandi biar gak bau,” tulis @yoo***
“Mau kesempatan apa gak? Yang jelas dia warga negara asli Korea dan juga menetap di kota Seoul. Terus.. kalau dia memberitakan tentang kejadian viral di negara dia kenapa warga +62 yang sensi?? Kecuali dia ikut-ikutan komentar kasus SAMBO cs atau ngonten kanjuruhan PSSI itu baru gak etis,” ketik @thd***
“Kalau belum tau kontennya mas Hansol jangan sok tau ini itu lah,Hansol emang kontennya jelasin tentang berita/kasus yang terjadi Di Korea dan dijelasin secara jelas. Terima Kasih banget malah ada konten seperti ini jadi kita nggak termakan Hoax,” tambah @spo***
Kontributor: Maria