“Bagian perut (renjong) dibersihkan agar tidak ada kotorannya lagi,” ungkap Marai sembari memanfaatkan bagian batang sendok untuk mengeluarkan kotoran dalam perut dan membersihkan bagian luar renjong.
Renjong yang telah direbus dan dibersihkan itu nantinya akan dimasukkan ke dalam kotak es sebelum dikirim ke pusat kota di kecamatan Kendawangan.
Perempuan nelayan memiliki peran yang besar dalam menciptakan kesejahteraan sosial bagi keluarganya. Mereka tak hanya memerankan sebagai istri nelayan yang membantu laki-laki bekerja, tetapi nelayan itu sendiri. Seperti para perempuan nelayan yang menggantungkan hidupnya di Pulau Gelam ini.
Sumia (50), perempuan nelayan yang sering mencari ikan di Pulau Gelam. Warga Pulau Cempedak, Desa Kendawangan Kiri, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang ini sebulan dua kali melaut sekitar pulau tersebut.
“Kalau musim lobster, 2-3 malam (di Cempedak) ke laut lagi (Pulau Gelam, red),” ungkap Sumia ketika ditemui di Pulau Cempedak.
Selama 4-6 malam, Sumia bersama suaminya menginap di Pulau Gelam. Mereka jarang menginap di pondok lantaran terlalu banyak nyamuk. Mereka bermalam di atas lepeh. Menurutnya, banyak nelayan lain yang juga melakukan hal serupa.
Ibu dari dua orang anak ini ketika mencari ikan bertugas sebagai juru kemudi lepeh. Sementara suaminya memasang jaring. Sumia harus memiliki kemampuan kemudi yang baik agar jaring tidak sangkut di kipas mesin.
Selain di Pulau Gelam, ia juga mencari ikan Ke Pulau Bawal, Tanjung Peredak, dan paling jauh cari ikan di Pulau Penambun. Namun dari beberapa wilayah perairan yang pernah ia lalui, perairan di sekitar Pulau Gelam jadi pilihan utama. Sebab, selain hasilnya yang cukup menguntungkan, jaraknya mudah dijangkau serta daratan yang bisa menjadi tempat huni nelayan,
“Hasil tidak tentu, kadang dapat sejuta lebih,” tuturnya.
Sumia punya kenangan di Pulau Gelam. Ia dibesarkan di pulau kecil tersebut hingga remaja berumur 15 tahun. Keluarganya pernah tinggal di sana. “Orang tua kuburannya di sana,” imbuhnya.
Sumia menceritakan, warga di Pulau itu memutuskan untuk pindah lantaran lokasi yang jauh ke pusat kecamatan. Terlebih dulu belum ada transportasi yang memanfaatkan tenaga mesin. Untuk bisa ke pusat kota di Kendawangan, warga mengandalkan sampan tradisional dibantu dengan angin.
Baca Juga: Pulau Gelam Ditambang, Penyu Ikut Terancam Menghilang
“(Dulu) perjalanannya (ke Kendawangan) bisa seharian dan tergantung kondisi angin. Kalau ada yang sakit, susah berobat,” katanya.
Aktivitas Tambang
Tim liputan investigasi kolaborasi pada November 2023 yang lalu mengunjungi Pulau Gelam, Kabupaten Ketapang. Ketika kami tiba di bibir pantai, sejumlah bangunan yang terbuat dari kayu tampak berdiri. Bangunan itu merupakan tempat tinggal sementara para pekerja tambang yang melakukan pengambilan sampel di pulau tersebut. Sejumlah pekerja tampak beraktivitas di pondok tersebut.
Di lokasi tersebut, terdapat pula sejumlah alat pengeboran yang terparkir tepat di belakang pondok. Selang-selang panjang juga terlihat melekat pada alat tersebut.
Menurut pengakuan nelayan, aktivitas yang dilakukan perusahaan tersebut adalah pengambilan sampel pasir kuarsa.
“Saya tanya (ke perusahaan), dan sampel itu diambil di beberapa titik,” ucap Hartono, nelayan dari Pulau Cempedak, ditemui November 2023 yang lalu.
Hartono juga merupakan ketua Pokdarwis Cempedak Jaya Ketapang, yang berpusat di Pulau Cempedak, Kecamatan Kendawangan. Pria yang disapa Pak Tono itu aktif melakukan patroli di sekitar Perairan Pulau Cempedak. Sesekali juga di Pulau Gelam. Ia juga turut memantau aktivitas pengambilan sampel yang dilakukan oleh perusahaan di Pulau Gelam.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
Imbauan BMKG Kalbar: Waspada Cuaca Ekstrem Akhir Desember 2025
-
UMK Pontianak 2026 Naik Rp 180 Ribu, Jadi Rp 3,2 Juta
-
Jukir Liar di Kawasan Parkir Gratis PSP Diamankan
-
UMK Kubu Raya 2026 Diusulkan Naik 7,7 Persen Jadi Rp3.100.000
-
Ini yang Dilakukan Bandara Supadio Pontianak untuk Antisipasi Lonjakan Penumpang di Nataru