SuaraKalbar.id - Kasus kematian tragis balita berusia 1 tahun 11 bulan berinisial RF di Singkawang, Kalimantan Barat, terus bergulir.
Berdasarkan autopsi yang dilakukan pada Jumat (19/6/2025), muncul sejumlah kejanggalan yang kini menjadi fokus penyelidikan pihak kepolisian.
Kuasa hukum keluarga korban, Charlie Nobel, mengungkapkan bahwa terdapat luka-luka mencurigakan di tubuh korban yang tidak sesuai dengan pengakuan pelaku.
"Autopsi dilakukan untuk mencari tahu penyebab kematian RF, dan dari hasil awal ditemukan adanya luka pada bagian telinga serta luka gores di kening korban," ujar Charlie dalam keterangan resminya di Singkawang, Minggu (22/6/2025).
Baca Juga: Ketapang Dilanda Banjir! 12 Desa Lumpuh, Ketinggian Air Capai 2 Meter
Ia menambahkan bahwa pihak keluarga merasa ada kejanggalan dari hasil visum luar yang dilakukan sebelumnya.
Oleh karena itu, permintaan autopsi diajukan agar proses hukum berjalan transparan dan menyeluruh.
Autopsi Dilakukan di Pemakaman Atas Permintaan Keluarga
Kasat Reskrim Polres Singkawang, AKP Deddi Sitepu, membenarkan bahwa proses autopsi dilakukan bersama tim dari Biddokkes Polda Kalbar di area pemakaman Masjid At-Taqwa, Jalan RA Kartini, Kelurahan Sekip Lama, Kecamatan Singkawang Tengah.
"Autopsi ini dilakukan atas permintaan keluarga korban guna mengungkap penyebab dan waktu kematian korban. Kami berharap hasilnya bisa memberikan titik terang atas kejadian ini," ungkap Deddi kepada wartawan.
Pembongkaran makam dilakukan dengan disaksikan langsung oleh keluarga dan kuasa hukum korban.
Baca Juga: Berminat Kerja di Luar Negeri? Ternyata Ada 1,4 Juta Lowongan Kerja Belum Terisi
Seluruh prosedur berjalan sesuai hukum dan etika yang berlaku, serta telah mendapat izin dari keluarga dan otoritas berwenang.
Luka Wajah dan Tangan Jadi Sinyal Kekerasan yang Dialami Korban
Dari visum luar yang dilakukan sebelumnya oleh dokter RSUD Abdul Aziz Singkawang, ditemukan bekas luka di bagian wajah dan tangan RF.
Penemuan ini menimbulkan keraguan atas pengakuan pelaku yang menyebut hanya menutup mulut dan hidung korban dengan tangan.
"Hasil visum ini memunculkan pertanyaan baru. Ada luka yang tak sejalan dengan versi pelaku, sehingga penting dilakukan autopsi mendalam untuk memastikan penyebab luka-luka tersebut," jelas Deddi.
Tim forensik pun menjalankan prosedur autopsi mulai dari pemeriksaan luar hingga pembukaan tubuh korban untuk meneliti kondisi organ dalam.
Sampel jaringan diambil untuk pemeriksaan laboratorium lebih lanjut, dengan hasil akhir dijadwalkan keluar pada pekan depan.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Ketapang Dilanda Banjir! 12 Desa Lumpuh, Ketinggian Air Capai 2 Meter
-
Berminat Kerja di Luar Negeri? Ternyata Ada 1,4 Juta Lowongan Kerja Belum Terisi
-
Bejat! Nenek Lumpuh di Ketapang Dicabuli Cucu Kandung
-
Perempuan Muda di Ketapang Dianiaya Mantan Kekasih, Direkam dalam Keadaan Tanpa Busana
-
SPMB Kalbar 2025 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Prosedur Lengkap Pendaftaran SMA dan SMK
Terpopuler
- Erick Thohir Salaman dengan Penyerang Keturunan Brasil Rp782 Miliar Jelang Ronde 4
- Berakhir Anti-klimaks, Lika-Liku Isu Jay Idzes Dibeli Inter Milan, Fiorentina Hingga Udinese
- Hari Ini Jokowi Ultah ke-64, Poster Ucapan Selamat Ini Bikin Publik Syok: Innalillahi
- 4 Rekomendasi Mobil Bekas dengan Sunroof: Harga Mulai Rp50 Jutaan, Bikin Keluarga Naik Kelas
- Here We Go! PSSI Proses 3 Pemain Keturunan: 2 Bek, 1 Striker!
Pilihan
-
Viral Eks Sekwan DPRD OKU Selatan Digerebek Istri Bareng Wanita Lain di Kos-kosan
-
Niat Baik Danantara Terganjal Aturan Bursa Efek Indonesia
-
AS Serang Iran, Kantor Sri Mulyani Kencangkan Ikat Pinggang
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM Besar, Performa Lancar Terbaik Juni 2025
-
5 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan Terbaru, RAM Besar dengan Performa Gahar
Terkini
-
Viral PKL Larang Warga Duduk di Waterfront Kapuas, Satpol PP Pontianak Langsung Lakukan Penertiban!
-
Autopsi Ungkap Kejanggalan Tewasnya Balita di Singkawang, Polisi Dalami Luka di Telinga dan Kening
-
Ketapang Dilanda Banjir! 12 Desa Lumpuh, Ketinggian Air Capai 2 Meter
-
24 Ribu Ton Uranium di Melawi, Apa Dampaknya pada Lingkungan jika Ditambang?
-
24 Ribu Ton Terpendam di Kalimantan, Apa Itu Uranium?