Derita Simalakama Petani Sawit di Kalbar, Harga Terjun Bebas, Perut Dibuat Menjerit

"Kita setiap 4 bulan sekali kita butuh pupuk dan herbisida, jelas ini sangat berat bagi petani," ungkapnya.

Denada S Putri
Jum'at, 01 Juli 2022 | 13:01 WIB
Derita Simalakama Petani Sawit di Kalbar, Harga Terjun Bebas, Perut Dibuat Menjerit
Petani Sawit di Kalbar memanen hasil buah siap untuk dipasarkan. Kondisi harga buruk kembali melanda,harga Tandan Buah Sawit (TBS) saat ini jatuh di angka Rp 1.050 per kilogram. [Suara.com/Diko Eno]

“Dalam sejarah, mungkin sawit satu-satunya komoditas yang dipaksa untuk menanggung beban pungutan hingga setengah harga barangnya yang ujung-ujungnya dibebankan ke petani,” katanya.

Dari pantauan Apkasindo, saat ini beberapa pabrik kelapa sawit mulai menolak pembelian TBS petani dengan alasan tanki penuh karena kesulitan menjual CPO-nya.

Penuhnya tanki tersebut karena hingga dua pekan pencabutan larangan ekspor CPO, belum ada pengapalan ekspor sama sekali.

Pantauan Apkasindo di 146 kabupaten/kota dari 22 provinsi mulai dari Aceh hingga Papua, harga TBS di petani sudah semakin anjlok.

Baca Juga:Surat Terbuka Petani Sawit Pada Jokowi: Tata Kelola Minyak Goreng Tak Becus Bikin Nasib Kami Tak Jelas

“Rata-rata harga kini tinggal Rp1.900 per kilogram untuk petani swadaya (non mitra) dan Rp2.240 perkilogram untuk petani bermitra” kata Gulat Manurung.

Kontributor: Diko Eno

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini