SuaraKalbar.id - Tak hanya daerah lain, Kalimantan Barat juga punya tariah daerah atau tarian tradisional. Tarian daerah Kalimantan Barat ada beragaam
Kekayaan budaya Indonesia tercermin dari beragam bahasa, suku, adat istiadat, senjata tradisional, hingga tarian adatnya yang beragam.
Tari tradisional merupakan sebuah bentuk ekspresi tradisi dan kebudayaan masyarakat suku setempat yang digambarkan melalui bentuk tarian.
Di Kalimantan yang dihuni oleh suku Dayak terdapat beragam tarian tradisional yang terus dilestarikan oleh generasi saat ini.
Baca Juga:Dilirik Jadi Sumber Pangan Warga Kalbar, Ini Keistimewaan Sorgum
Berikut ini merupakan tari-tarian tradisional daerah Kalimantan Barat.
1. Tari Monong/Manang/Baliatn
Tari Monong merupakan tarian sakral yang memiliki fungsi untuk menyembuhkan, menolak, menangkal penyakit dari seseorang agar dapat sehat kembali. Tarian ini biasanya dilakukan oleh dukun dengan mengucap jampi-jampi penyembuhan.
2. Tari Pingan
Tarian daerah kalimantan barat selanjutnya adalah tari pingsan. Seni kebudayaan ini berkembang di tengah masyarakat Dayak Mualang di Kecamatan Belitang Hilir, Kabupaten Sekadau Kalimantan Barat.
Baca Juga:5 Senjata Tradisional Kalimantan Barat dan Asal Usulnya
Tari Pingan menggambarkan kehidupan dan transformasi budaya masyarakat Dayak Mualang, sehingga kesenian tersebut dapat dikatakan sebagai ciri khas Dayak Mualang.
Kata Pingan sendiri diartikan sebagai sebuah wadah sejenis piring yang terbuat dari batu atau tanah liat, namun dalam perkembangannya kini digunakan piring beling untuk tari Pingan.
Piring beling yang digunakan juga harus berwarna putih polos, dengan diameter 10-15 inci , sehingga semakin berkembangny tarian ini disebut juga dengan tari Piring.
3. Tari Zapin
Tari Zapin merupakan tarian tradisional yang diadaptasi dari agama Islam, Zapin berasal dari bahasa Arab yaitu "Zafn" yang mempunyai guna pergerakan kaki yang cepat mengikuti irama,.
Zapin merupakan kebudayaan Melayu yang mendapat pengaruh dari Arab, serta sebagai media penyebaran agama Islam di Kalimantan Barat yang kemudian menjadi sendi gerak serta arti lagu yang mengiringi setiap gerak tari.
Musik pengiring tarian ini terdiri atas dua alat musik yaitu gambus dan tiga buah marwas. Sebelum tahun 1960 tari Zapin hanya ditarikan oleh penari laki-laki namun kini bisa dilakukan oleh perempuan hingga campuran antara penari laki-laki dan perempuan.
4. Tari Jonggan
Tari Jonggan merupakan tarian suka cita dan kebahagiaan dalam pergaulan muda mudi masyarakat Dayak Kanayatn di daerah Kubu Raya, Mempawah. Dalam tarian ini biasanya tamu diajak untuk menari bersama.
Gerakan tari Jonggan menggambarkan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan dan suka cita masyarakat yang dilimpahkan dalam tarian. Tari Jonggan diiring dengan gadobong (gendang), dau (gamelan), dan suling bambu.
5. Tari Kondan
Tari Kondan merupakan tarian yang berfungsi sebagai penghiburan, yang menggambarkan suka cita masyarakat Dayak dalam acara pesta adat Dayak sambil melantunkan pantun secara bergantian dalam bentuk lingkaran.
Alat musik yang mengiringi tarian ini adalah dau, gendang, dan gong diiringi oleh laki-laki yang disebut proma berjumlah lima sampai empat orang.
Tari Kinyah Uut Danum merupakan tarian perang, yang melambangkan keberanian sekaligus teknik bela diri ketika berperang. Tarian ini dilakukan sebelum mengayau atau berburu kepala musuh yang banyak dilakukan suku Dayak pada zaman tersebut.
Tarian ini adalah tarian yang paling susah dipelajari karena harus menggunakan Mandau yang asli, juga keran gerakannya yang dinamis sehingga dibutuhkan fisik yang prima untuk membawakan tarian ini.
Itulah tari tradisional Kalimantan Barat.
Kontributor : Kiki Oktaliani