Ketika tim kolaborasi investigasi mencoba menghubungi Denny Muslimin, selaku Komisaris Utama di PT. Sigma Silica Jayaraya maupun PT. Sigma Group Indonesia melalui aplikasi Whats App pada tanggal 27 Desember 2023. Namun yang bersangkutan tidak merespon.
pada 7 Januari 2024 tim kembali menghubungi Denny Muslimin, dan mendapat respon. Namun, yang bersangkutan menolak diwawancara dan mengarahkan agar menghubungi Direktur perusahaan tersebut.
“Ke direktur saja,” kata Denny Muslimin, melalui pesan WhatsApp. Denny lalu mengirim nomor kontak Sudirman. Denny tengah sibuk kampanye karena mendaftar sebagai Caleg DPR RI dari Partai Nasdem.
Kemudian, tim mencoba menghubungi Sudirman, melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp, namun tidak langsung direspon. Beberapa saat kemudian, tim kembalimenghubungi Sudirman melalui jaringan telephone.
Baca Juga:Pulau Gelam: Pasir Kuarsa akan Ditambang, Nelayan Tradisional Terancam
Pada saat dikonfirmasi, Sudirman, yang juga pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kalimantan Barat itu sempat menghardik. “Apa hubungannya dengan saya,” tanya Sudirman.
Tim pun mencoba menjelaskan duduk perkara PT. Sigma Silica Jayaraya dengan dirinya. Namun, yang bersangkutan mengatakan jika Denny Muslimin yang lebih mengetahui soal aktivitas pertambangan di kawasan konservasi Pulau Gelam tersebut.
“Ke Denny saja. Sudah bener itu. Lagian sudah tidak ada aktivitas apa-apa di pulau itu. Sudah kosong. Kenapa baru sekarang mau wawancara,” kata Sudirman sembari menutup telephon.
Nasib Perempuan Cempedak Menghadapi Ancaman Gelam
Hubungan diantara lingkungan dan perempuan memiliki keterkaitan yang sangat kuat, lingkungan dan perempuan kadang menjadi korban dari sistem, akibat cara pandang maupun prilaku manusia yang tidak adil terhadap lingkungan. Dampak kerusakan lingkungan mengakibatkan perempuan menjadi pihak yang paling berdampak dikarenakan ketergantungan terhadap sumber daya alam yang kuat.
Beban kaum perempuan semakin bertambah karena kehilangan sumber penghasilan dan penghidupanya, sehingga semakin sulit untuk mengatur keuangan dan mensejahterakan anggota keluarga yang mengakibatkan beban perempuan semakin luas dan mendalam.
Baca Juga:Nelayan Perempuan Pulau Gelam Paling Terancam Tambang
Ketika mathari mulai tenggelam dari belakang bukit pulau Cempedak, terlihat Neka sedang memasukan kantung plastik yang berisikan renjong yang telah diolah kedalam box pendingin sambil menaburkan pecahan es, selain dari hasil melaut Neka dan suami kadang harus menjadi penampun/agen ikan maupun renjong untuk dijual ke Kendawangan,