Scroll untuk membaca artikel
Bella
Kamis, 15 Februari 2024 | 17:58 WIB
Potret aktivitas nelayan Cempedak. (Tim Liputan Investigasi)

Kami sudah ada pertemuan dengan ESDM, asisten II, DKP, kami sepakat mengembalikan izin IUP eksplorasi ini ke Menerba.

Menurut Informasinya pasir ini akan dibawa ke Rempang. Karena bakal ada pembangunan perusahaan besar-besaran di rempang itu lah, orang-orang menambang pasir kuarsa.

Diketahui perusahaan China Xinyi Group akan membangun fasilitas pasir kuarsa atau pasir silica sebagai bahan baku kaca hingga panel surya di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau dengan nilai Investasi mencapai Rp 381 triliun hingga 2080 yang sampai sekarang menimbulkan konflik sengketa tanah diantara masyarakat, pemerintah dan perusahaan.

Menurut Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) dalam siaran pers di Jakarta, 20 Desember 2023 berjudul Genjot Proyek Strategis, Jokowi Terbitkan Peraturan Percepat Perampasan Tanah Rakyat. Pada hari Jumat, 8 Desember 2023, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2023 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2018 Tentang Penanganan Dampak Sosial Kemasyarakatan Dalam Rangka Penyediaan Tanah Untuk Pembangunan Nasional (Perpres 78/2023) .

Baca Juga: Pulau Gelam: Pasir Kuarsa akan Ditambang, Nelayan Tradisional Terancam

Produk regulasi sesat pikir tersebut diduga lahir atas kegugupan dan kegagapan Jokowi terkait kelanjutan ambisi proyek nasional pada satu tahun terkahir masa kepemimpinannya.

Ketika tim kolaborasi investigasi mencoba menghubungi Denny Muslimin, selaku Komisaris Utama di PT. Sigma Silica Jayaraya maupun PT. Sigma Group Indonesia melalui aplikasi Whats App pada tanggal 27 Desember 2023. Namun yang bersangkutan tidak merespon.

pada 7 Januari 2024 tim kembali menghubungi Denny Muslimin, dan mendapat respon. Namun, yang bersangkutan menolak diwawancara dan mengarahkan agar menghubungi Direktur perusahaan tersebut.

“Ke direktur saja,” kata Denny Muslimin, melalui pesan WhatsApp. Denny lalu mengirim nomor kontak Sudirman. Denny tengah sibuk kampanye karena mendaftar sebagai Caleg DPR RI dari Partai Nasdem.

Kemudian, tim mencoba menghubungi Sudirman, melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp, namun tidak langsung direspon. Beberapa saat kemudian, tim kembalimenghubungi Sudirman melalui jaringan telephone.

Baca Juga: Nelayan Perempuan Pulau Gelam Paling Terancam Tambang

Pada saat dikonfirmasi, Sudirman, yang juga pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kalimantan Barat itu sempat menghardik. “Apa hubungannya dengan saya,” tanya Sudirman.

Tim pun mencoba menjelaskan duduk perkara PT. Sigma Silica Jayaraya dengan dirinya. Namun, yang bersangkutan mengatakan jika Denny Muslimin yang lebih mengetahui soal aktivitas pertambangan di kawasan konservasi Pulau Gelam tersebut.

“Ke Denny saja. Sudah bener itu. Lagian sudah tidak ada aktivitas apa-apa di pulau itu. Sudah kosong. Kenapa baru sekarang mau wawancara,” kata Sudirman sembari menutup telephon.

Nasib Perempuan Cempedak Menghadapi Ancaman Gelam

Hubungan diantara lingkungan dan perempuan memiliki keterkaitan yang sangat kuat, lingkungan dan perempuan kadang menjadi korban dari sistem, akibat cara pandang maupun prilaku manusia yang tidak adil terhadap lingkungan. Dampak kerusakan lingkungan mengakibatkan perempuan menjadi pihak yang paling berdampak dikarenakan ketergantungan terhadap sumber daya alam yang kuat.

Beban kaum perempuan semakin bertambah karena kehilangan sumber penghasilan dan penghidupanya, sehingga semakin sulit untuk mengatur keuangan dan mensejahterakan anggota keluarga yang mengakibatkan beban perempuan semakin luas dan mendalam.

Ketika mathari mulai tenggelam dari belakang bukit pulau Cempedak, terlihat Neka sedang memasukan kantung plastik yang berisikan renjong yang telah diolah kedalam box pendingin sambil menaburkan pecahan es, selain dari hasil melaut Neka dan suami kadang harus menjadi penampun/agen ikan maupun renjong untuk dijual ke Kendawangan,

Load More