Gelar Adat Balala di Tiga Kabupaten, Tokoh Adat Dayak Kalbar Berharap Masyarakat Merefleksikan Diri

"masyarakat bisa refleksi diri, percaya kuasa tuhan, kita minta kuasa tuhan, supaya kita terhindar marabahaya, dan kita minta pada saat usaha bertani mendapat berkah"

Bella
Jum'at, 27 Mei 2022 | 19:01 WIB
Gelar Adat Balala di Tiga Kabupaten, Tokoh Adat Dayak Kalbar Berharap Masyarakat Merefleksikan Diri
Masyarakat Dayak saat persiapkan perlengkapan adat balala'. (suarakalbar.co.id)

SuaraKalbar.id - Masyarakat Dayak di Kalimantan Barat saat ini sedang melangsungkan adat Balala’ Pantang Nagari pada Jumat (27/5) pukul 18.00 wib sampai Sabtu (28/5) pukul 18.00 wib.

Secara umum, selama melaksanakan Balala', masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas di luar rumah.

Tiga kabupaten yang terlibat dalam melakukan adat Balala’ Pantang Nagari tersebut yaitu Landak, Mempawah dan Kubu Raya.

Balala’ Pantang Nagari ini diambil atas Keputusan Bersama Dewan Adat Dayak Kabupaten Landak, Dewan Adat Dayak Kabupaten Mempawah dan Dewan Adat Dayak Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat. Nomor: 009/DAD-LDK/2022, Nomor: 014/DAD-MPW/2022, dan Nomor: 04/DAD-KR/2022.

Baca Juga:Dua Pemuda di Mempawah Mencuri ATM Teman dan Menggunakannya untuk Mencairkan Pinjaman Online Atas Nama Korban

Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Landak, Heri Saman mengungkapkan, sesuai dengan kesepakatan tiga kabupaten, Balala’ Pantang Nagari dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 27 Mei 2022 pukul 18.00 tutup saka, dan Sabtu 28 Mei 2022 tutup saka pukul 18.00.

“Satu bulan setelah pesta naik dango masyarakat adat dayak mulai membuka usaha pertanian kembali, sebelumnya dilakukan adat balala’ atau bapantang nagari dan dilaksanakan serentak di tiga kabupaten yaitu kabupaten landak, kabupaten kubu raya dan kabupaten mempawah,” ungkap Heri Saman.

Untuk Kabupaten Landak sendiri, kata Heri Saman, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan semua unsur terkait, termasuk forkopinda, dan melakukan rapat-rapat koordinasi tentang pelaksanaan Balala’ Pantang Nagari, termasuk FKBU, semua pemuka agama, paguyuban dan suku yang ada di Kabupaten Landak.

“masyarakat bisa refleksi diri, percaya kuasa tuhan, kita minta kuasa tuhan, supaya kita terhindar marabahaya, dan kita minta pada saat usaha bertani mendapat berkah. Dan kita minta kepada Tuhan terhindar dari marabahaya” ungkap Saman.

Baca Juga:Jamin Keamanan Peringati Kenaikan Yesus Kristus, Setiap Gereja di Kalbar Dijaga Polisi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini